Pantai Timur Sumatera Dimana
Taman Nasional Way Kambas
Dilansir Universitas Islam An-Nur, Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu tempat wisata di Lampung Timur yang sangat populer dan paling terkenal. Taman nasional ini berdiri sejak tahun 1989 dan merupakan pusat pelatihan gajah liar asli Sumatera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kawasan seluas 130.00 hektare ini, detikers dapat melihat kehidupan gajah-gajah yang liar yang dikonservasi dan dilindungi. Selain itu, detikers juga dapat berinteraksi dengan para gajah yang telah jinak dan terlatih, seperti menaiki gajah, memandikan gajah, dan memberi makan gajah.
Taman Nasional Way Kambas juga merupakan habitat bagi berbagai satwa lain, seperti badak Sumatera, harimau Sumatera, burung elang bondol, dan buaya muara.
Danau Way Jepara merupakan tempat wisata di Lampung Timur yang menawarkan suasana yang sejuk dan damai. Danau ini berlokasi di Desa Way Jepara, Kecamatan Way Jepara, sekitar 70 Km dari arah Bandar Lampung.
Danau ini dikelilingi hutan dan kebun yang rimbun dan hijau serta memiliki air yang bersih. Di pinggir danau terdapat beberapa warung makan dan gazebo yang dapat detikers gunakan untuk bersantai sambil menikmati kuliner khas Lampung Timur.
Posted by 11 | headline | 407 Views | 2021-12-04
Museum Budaya Lampung Timur
Museum Budaya Lampung Timur merupakan salah satu tempat wisata yang cocok bagi detikers untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Lampung Timur. Museum ini berlokasi di Jalan Lintas Timur Sumatera, Kecamatan Sukadana.
Museum ini memiliki berbagai koleksi benda-benda bersejarah dan budaya yang berkaitan dengan Lampung Timur, seperti alat-alat perang, alat-alat pertanian, alat-alat musik, seni ukir kayu, pakaian adat, dan lain-lain.
Tempat Wisata di Lampung Timur
Hutan Mangrove Sriminosari
Hutan Mangrove Sriminosari merupakan tempat wisata di Lampung Timur cocok untuk detikers yang menyukai alam dan fotografi. Wisata ini berlokasi di Desar Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, dekat Pantai Kuala Kambas.
Hutan Mangrove dengan luas sekitar 100 hektar ini merupakan salah satu kawasan konservasi mangrove terbesar di Lampung. Di sini, detikers dapat berjalan-jalan di atas jembatan kayu yang dibangun di atas mangrove, sambil melihat berbagai jenis pohon mangrove yang tumbuh subur dan menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan, burung, udang dan kepiting.
Pantai Cemara merupakan wisata Lampung Timur yang mempunyai pesona alam yang menawan. Pantai yang berlokasi di Desa Cemara Jaya, Kecamatan Labuhan Maringgai, ini berjarak sekitar 80 Km dari ibu kota kabupaten Sukadana.
Wisata ini, sangat cocok bagi detikers yang suka berselancar dikarenakan ombak yang tidak terlalu besar, serta air laut yang jernih dan biru. Di sepanjang pantai ini terdapat pohon cemara laut yang menambah kesegaran dan keindahan pantai ini.
Dilansir situs Universitas Islam An Nur Lampung, Pantai Kerang Mas berlokasi di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai sekitar 64 km dari Pelabuhan Bakauheni. Pantai ini memiliki daya tarik mulai dari pasir putih, air laut biru, pohon yang rindang hingga berbagai wahana yang bisa dimainkan di pantai ini.
Pantai ini sangat cocok menjadi destinasi liburan keluarga sekaligus untuk bersantai. Di tempat ini detikers hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 10. 000 per orang serta biaya parkir Rp 5.000 untuk roda 2 dan Rp 10.000 untuk roda 4. Pantai ini buka 24 jam tetapi dianjurkan untuk berkunjung pada waktu sore atau pagi hari untuk bisa bertemu dengan sunset dan sunrise.
Masih pada situs yang sama, wisata ini berlokasi di Desa Sribawono, Kecamatan Bandar Sribawono, Kabupaten Lampung Timur dan jarak yang harus ditempuh dari Bandar Lampung ke lokasi yaitu sekitar 72 km dengan waktu 2 jam.
Danau ini memiliki daya tarik di airnya yang jernih dikarenakan air yang terdapat di danau ini adalah langsung dari mata air alami. Warna airnya yang hijau kebiruan melihat bebatuan di bawahnya terlihat. Di sini detikers bisa berenang dan menikmati keindahan di sekeliling tempat wisata ini, tidak hanya itu tetapi disini detikers juga bisa melakukan prewedding atau sekadar foto untuk koleksi medsos.
Danau ini begitu cocok jadi wisata pilihan jika sudah jenuh dengan pantai ataupun gunung apalagi liburan bersama keluarga hal ini akan menambah keseruan dan kebahagiaan selama liburan. Untuk biaya masuk dari wisata ini, detikers hanya perlu mengeluarkan biaya tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang dan untuk parkir dikenakan biaya Rp 5.000 bagi motor dan Rp 10.000 mobil.
Tempat wisata ini berlokasi di, Desa Karya Makmur, Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Semua pantai yang ada di Lampung memiliki keindahan yang sama dari pasirnya yang putih hingga airnya yang jernih.
Di pantai ini, detikers akan mendapatkan beberapa fasilitas yang disediakan seperti menaiki ATV, dokar, kulineran, hingga gazebo. Tiket masuk untuk pantai ini sebesar Rp 10.000 per orang dan detikers jangan khawatir karena di sini juga disediakan musala untuk beribadah pengunjung.
Itulah dia 10 Rekomendasi Wisata Lampung yang dapat detikers kunjungi bersama dengan teman, sahabat dan keluarga. Jika ke Lampung Timur, jangan lupa berkunjung ya detikers!
Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf dan Zindi Marcella, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Pantai Kuala Kambas
Pantai Kuala merupakan tempat wisata Lampung Timur dengan keindahan alam yang mempesona wisata ini berlokasi di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, sekitar 70 km dari ibu kota kabupaten Sukadana.
Pantai ini sangat cocok untuk detikers kunjungi jika ingin berenang, karena pantai ini memiliki pasir putih yang bersih dan halus, air laut yang jernih, serta ombak yang tenang. Di sepanjang pantai terdapat pohon cemara yang menambah kesegaran udara dan juga dapat digunakan untuk bersantai menikmati pemandangan yang eksotis.
Taman Purbakala Pugung Raharjo
Taman Purbakala Pugung Raharjo merupakan salah satu tempat wisata di Lampung Timur yang mempunyai nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Wisata ini berlokasi di Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, berjarak sekitar 40 km dari ibu kota kabupaten Sukadana.
Taman purbakala ini menyimpan situs peninggalan zaman megalitikum berupa batu-batu besar yang tersusun membentuk berbagai makna dan pola. Di wisata ini, detikers dapat melihat berbagai bentuk batu megalitikum, mulai dari batu berlubang, batu berbentuk manusia, batu berundak, batu berbentuk binatang, dan lain-lain.
Pantai Kerang Mas di Labuhan Maringgai Lampung Timur
Kabupaten Lampung Timur itu menarik lho untuk kita kunjungi. Selain taman nasional yang sudah terkenal kemana-mana, Lamtim juga memiliki pantai yang bisa dikunjungi, yaitu Pantai Kerang Mas. Jadi tidak perlu bingung kalau mau santai di pantai saat berada di sekitaran Labuhan Maringgai.
Pantai Kerang Mas di Lampung Timur bisa menjadi pilihan bersantai di pantai. Tentu saja tidak seindah pantai lain di kabupaten lain. Namun bagi warga Lampung Timur, pantai ini adalah yang terdekat. Bisa berkunjung bersama keluarga atau kawan. Bisa duduk-duduk santai di pondokan kayu yang berjejer di tepi pantai.
Lampung Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang mempunyai berbagai wisata alam, sejarah, dan budaya. Wilayah dengan luas 5.300 kilometer persegi ini menawarkan berbagai destinasi wisata yang beragam dan sangat menarik untuk dikunjungi.
Beragam wisata di Lampung Timur yang dapat detikers kunjungi di antaranya ada pantai, danau, hutan, situs purbakala, museum, hingga taman nasional. Berikut detikSumbagsel rangkum 10 rekomendasi tempat wisata yang ada di Lampung Timur.
Sehat bermula dengan aktif bergerak.
Lokasi Pantai Pulau Merah tidak jauh dari Pantai Mustika Pancer, tepatnya berada di Pesanggaran, Banyuwangi Saat senja, pemandangan matahari tenggelam menjadi sajian indah bagi para pengunjung Pantai Pulau Merah Pantai Pulau Merah bisa dikatakan salah satu surganya para pecinta olahraga selancar Selain ombak besar, karakteristik unik Pantai Pulau Merah terletak pada pemandangan pulau yang ada di dekat bibir pantai Selain Pantai Plengkung pamor Pantai Pulau Merah sebagai pantai surfing sudah melekat di mata wisatawan lokal maupun asing Pantai Pulau Merah memiliki pemandangan memukau dan ombak besar yang wajib Anda kunjungi di Banyuwangi Garis pantai yang panjang dengan air yang jernih dan pasirnya yang putih sekaligus lembut menjadi daya tarik tersendiri di pantai ini
Pantai ini bisa dikatakan salah satu surganya para pecinta olahraga selancar. Berselancar diatas ombak besar sambil melakukan beberapa manuver menjadi pemandangan yang tersaji di pantai ini. Inilah Pantai Pulau Merah, salah satu pantai dengan pemandangan memukau dan ombak besar yang wajib Anda kunjungi di Banyuwangi.
Lokasi Pantai Pulau Merah tidak jauh dari Pantai Mustika Pancer, tepatnya berada di Pesanggaran, Banyuwangi. Dengan dukungan akses jalan yang memadai, tidak mengherankan jika Pantai Pulau Merah kerap menjadi salah satu pantai yang selalu ramai setiap hari, baik oleh wisatawan lokal maupun asing.
Selain ombak yang besar, karakteristik unik Pantai Pulau Merah terletak pada pemandangan pulau yang ada di dekat bibir pantai. Pulau berupa batuan karang dengan tinggi mencapai lebih dari 200 meter ini menjadi unik lantaran tiap pengunjung bisa menjamahinya dikala air laut surut. Menjelang matahari terbenam, pulau yang memiliki tanah merah ini bagaikan berubah warna menjadi merah. Dari fenomena alam itulah kemudian pantai ini dinamakan dengan nama Pantai Pulau Merah.
Pantai Pulau Merah mempunyai garis pantai hingga lebih dari 3 km. Garis pantai yang panjang tersebut dilengkapi dengan air yang jernih dan pasirnya yang putih sekaligus lembut. Karakteristik ombaknya yang saling berbenturan membuat ombak Pantai Pulau Merah menjadi kecil ketika sampai di bibir pantai. Karenanya, pantai ini menjadi tempat yang cocok bagi anak-anak untuk bermain air.
Meskipun demikian, Pantai Pulau Merah sesungguhnya mempunyai ombak yang besar di tengah pantai. Ombak yang tingginya lebih dari 3 meter selalu menjadi tantangan tersendiri bagi para pecinta olahraga berselancar. Pamor Pantai Pulau Merah sebagai pantai surfing memang sudah melekat di mata wisatawan lokal maupun asing, selain Pantai Plengkung tentunya.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus menggalakan promosi untuk memperkenalkan pantai ini sebagai salah satu pantai terindah di Jawa Timur. Dikelola oleh Perhutani, Pantai Pulau Merah sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung wisata antara lain, bungalow, kantin dengan berbagai menu khas pesisir, hingga penginapan dengan harga terjangkau. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]
Pulau Merah atau Pulo Merah ( Red Island dalam Bahasa Inggris) adalah objek wisata pantai yang terletak di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Di pantai ini terdapat sebuah bukit hijau kecil dengan tanah berwarna merah yang terletak di dekat bibir pantai. Bukit tersebut dapat dikunjungi dengan berjalan kaki saat air laut surut.[1] Di Pulau Merah terdapat Pura yang digunakan pemeluk agama Hindu melaksanakan ibadah ataupun upacara Mekiyis. Kawasan wisata ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan.
Pada tahun 1990-an, kawasan Pulau Merah pernah rusak parah akibat diterjang bencana tsunami.[2]
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan kawasan wisata ini, salah satunya dengan memperbaiki akses jalan menuju lokasi. Pada akhir 2012 lalu, Pemkab Banyuwangi telah memperkenalkan Pantai Pulau Merah[pranala nonaktif permanen] ke dunia internasional melalui penyelenggaraan ajang lomba balap sepeda "Banyuwangi Tour de Ijen". Sebelum adanya "Tour de Ijen", akses jalan menuju Pantai Pulau Merah lumayan berat, berupa jalan berbatu yang melintasi area kebun dan juga sawah milik warga.
Nama Pulo Merah merujuk pada sebuah bukit kecil di tepi pantai yang memiliki tinggi sekitar 200 meter.[2][3] Bukit tersebut memiliki tanah berwarna merah dan ditutupi oleh vegetasi hijau sehingga tidak terlalu tampak warna aslinya. Bukit ini bisa diakses pada saat air sedang surut.[1]
Pantai Pulo Merah berpasir putih terbentang sepanjang tiga kilometer[1][2] sehingga juga sesuai untuk keluarga. Namun, ombak Pulo Merah yang terbilang cukup tinggi tidak terlalu sesuai untuk digunakan berenang, terutama bagi anak kecil.
Ombak di kawasan Pulo Merah cukup menantang dan menjadi salah satu tempat ideal untuk penggemar olahraga selancar.[1] Ombak di pantai ini tergolong cukup tinggi berkisar 3-5 meter dan cocok untuk pecinta olahraga selancar (surfing). Menurut penuturan warga setempat, turis-turis asal Prancis, Jerman, dan Australia sering berkunjung ke tempat ini.[2]
President INSA atau Asosiasi Selancar Indonesia, Jro Made Supatra Karang, mengatakan bahwa pemandangan dan ombak di kawasan wisata Pulau Merah merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.
Manurut Jro Made, kelebihan Pulo Merah dibandingkan Pantai Plengkung antara lain pada ombaknya yang bisa menjadi tujuan peselancar pemula, amatir, dan profesional dengan ketingian rata-rata dua meter. Berbeda dengan Pantai Plengkung atau G-Land yang hanya bisa dinikmati oleh peselancar profesional. Selain itu, Pulo Merah juga lebih mudah diakses dengan kondisi jalan yang mulus serta dekat dengan permukiman penduduk. Dasar pantai yang tidak memiliki banyak karang juga lebih aman untuk para peselancar. Dibandingkan ombak Pantai Kuta, ombak Pulo Merah lebih serius sehingga memungkinan para peselancar untuk melakukan manuver di dalamnya.[3]
Pada tanggal 24 hingga 26 Mei 2013 diadakan lomba selancar di Pulau Merah, yaitu Banyuwangi International Surf Competition 2013 yang diikuti oleh 15 negara.[1] Lomba selancar ini terdiri dari 3 kategori yakni, kategori internasional, kategori nasional, dan kategori lokal.
Indonesian Surfing Association (INSA) menilai kompetisi selancar internasional yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, di Pantai Pulau Merah ini, akan semakin memopulerkan objek wisata tersebut ke masyarakat dunia.[4]
Kompetisi selancar internasional di Pantai Pulau Merah dibuka oleh Menpora Roy Suryo, diikuti sekitar 25 peserta dari 20 negara dan kurang lebih 100 peselancar lokal dari berbagai daerah di Indonesia.[4]
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan kompetisi selancar internasional merupakan salah satu agenda besar yang dirancang daerahnya untuk menggabungkan kegiatan olahraga dengan pariwisata. Pemilihan Pantai Pulau Merah sebagai destinasi baru untuk tujuan wisata di Banyuwangi, karena potensi ombak dan dukungan alamnya yang masih asli dan sangat bagus. Selama ini, para peselancar profesional mancanegara telah mengenal Banyuwangi melalui keindahan ombak di Pantai Plengkung atau lebih dikenal dengan nama "G-Land".[4]
Detail Informasi Akses ke Lokasi, Harga Tiket, dan Penginapan di Pulau Merah